Perpustakaan Digital

                            MARC dan IndoMARC 

       Machine Readble Catalouging (MARC) merupakan sebuah implementasi dari pengembangan catalog dalam bentuk elektronik. MARC pertama kali dikembangkan pada tahun 1960 oleh Henriette D. Avram di Perpustakaan Library of Congress. MARC pada dasarnya merupakan standar metadata dalam pembuatan, penyimpanan dan pertukaran data bibliografi serta temu kembali informasi dalam katalog yang terbacakan mesin komputer di perpustakaan (Suharyanto, 2014).
            Penggunaan MARC selalu berpasangan dengan penggunaan standar pengatalogan, misalnya Anglo-American Cataloging Rules versi 2 atau AACR2, International Standard Bibliographic Description (ISBD), Holdings Statements Summary Level (ISO 10324), dan sebagainya. Setiap data pengatalogan dalam format MARC selalu terlebih dahulu ditetapkan dengan mengikuti peraturan AACR2. 

Pengembangan MARC
Pengembangan tahun 1961-1965
Pengembangan MARC dimulai pada bulan April 1966 dimulai analisis dan desain untuk pengkatalogan format buku. Masing-masing perpustakaan memprosesnya melalui fasilitas komputer yang mereka miliki, dengan kebutuhan utama pada saat itu adalah untuk menghasilkan kartu katalog. Format yang digunakan untuk proyek itu selanjutnya disebut MARC I. Format MARC I dinilai masih memiliki sejumlah keterbatasan, sehingga kemudian dikembangkan dengan menghasilkan MARC II dengan struktur (tag, indicator, dan kode sub ruas). Format MARC II mulai digunakan pada tahun 1967, yang selanjutnya disebut MARC. Format ini cocok dengan edisi kedua dari Anglo-American Cataloguing Rules revisi tahun 1988 (AACR2).

Pengembangan tahun 1970-1999
Format MARC selanjutnya dikembangkan untuk berbagai jenis bahan perpustakaan, format serial dan peta dikembangkan pada tahun 1970, format film dikembangkan pada tahun 1971, format manuskrip dikembangkan pada tahun 1973, format musik dan rekaman suara dikembangkan pada tahun 1975. Format MARC untuk pertukaran data bibliografi mendapatkan standar dari American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1971 dan standar internasional ISO 2709 pada tahun 1973. Dalam perkembangannya, format MARC muncul di berbagai negara dengan sebutan seperti, USMARC untuk Amerika, UKMARC untuk Inggris, MALMARC untuk Malaysia, IndoMARC untuk Indonesia dan sebagainya. Sekalipun format MARC telah banyak dikembangkan oleh berbagai negara, namun prinsipnya tetap sama, yaitu sebuah format komunikasi berdasarkan ISO 2709. Menurut laporan The International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) tahun 1990 ada 60 negara yang menggunkan format bibliografi berdasarkan MARC.

Pengembangan tahun 1999
Pengembangan format MARC yang paling terakhir adalah MARC 21 terbit tahun 1999 dan revisi termutakhir pada tahun 2003. MARC 21 merupakan pengembangan dari versi USMARC yang digunakan di Amerika Serikat dan CAN/MARC yang digunakan di Kanada.
Format MARC 21 ini merupakan standar internasional untuk pembuatan katalog terbacakan mesin. Format MARC 21 terdiri dari 5 jenis data, yaitu :
a.       Format Bibliografi (Bibliographic format): untuk data bibliografi dari berbagai bentuk, baik buku maupun bahan perpustakaan lainnya;
b.      Format Otoriti (Authority format): untuk otorisasi atau kepastian dalam hal penamaan orang, judul seragam, tajuk subjek;
c.       Format Kepemilikan (Holdings format): untuk data tentang kepemilikan penerbitan berseri (serial) maupun non serial, termasuk data tentang koleksi ganda;
d.      Format Informasi Komuniti (Community information format): untuk data tentang konteks pengguna dan pelaku yang berkaitan dengan koleksi, misalnya data tentang keahlian, organisasi, program, acara, dan sebagainya;
e.       Format Data Klasifikasi (Classification data format): untuk keterangan tentang sistem klasifikasi yang digunakan.

IndoMARC
Di Indonesia MARC diadopsi menjadi IndoMARC agar memudahkan identifikasi proses katalogisasi yang sesuai dengan kaidah dan kesepakatan para pustakawan di Indonesia Metadata IndoMARC ini sudah lama dipakai di kalangan perpustakaan sebagai standar katalogisasi.. Format indoMARC merupakan implementasi dari ISO dengan format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. IndoMARC menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen bibliografi dan dapat mendeskripsikan dengan baik yang kebanyakan merupakan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis monografi (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE).
IndoMARC dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional  RI  untuk kepentingan  automasi pengatalogan bahan perpustakaan  di Indonesia. Dengan demikian, format IndoMARC juga merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) 2709 untuk Indonesia, yang berupa sebuah format untuk tukar- menukar informasi bibliografi melalui pita magnetik (magnetic tape) atau media yang terbacakan mesin (machine readable) lainnya.  IndoMARC  mulai dikembangkan pada tahun 1986 dan  telah mengalami empat kali revisi, terbit pertama kali tahun 1991, edisi ke-2 tahun 1994, edisi ke-3 tahun 2006, dan edisi revisi terakhir tahun 2011.

Penerapan IndoMARC
Di era  katalog  online  isi dari cantuman bibliografi harus termuat dalam skema metadata. IndoMARC merupakan format metadata yang digunakan dalam pembuatan katalog terbacakan  mesin.  Perpustakaan Nasional RI menggunakan format IndoMARC untuk pengatalogan semua jenis bahan perpustakaan yang ada di Koleksi Perpustakaan Nasional  RI. Keseluruhan cantuman ini akan menjadi landasan bagi terciptanya pangkalan data (bibliografis)  nasional yaitu berupa Katalog Induk Nasional. Struktur cantuman  bibliografi IndoMARC terdiri dari tiga bagian yaitu :
a.       Label cantuman:
Merupakan ruas tetap  yang panjang terdiri dari 24 karakter dan  berisi  unsur  data numerik atau dalam bentuk kode.  Mencakup perintah dan informasi  pengolahan seperti  panjang cantuman, format (monograf, bahan kartografi, rekaman suara, sumber elektronik, dll).
b.      Direktori:
Merupakan daftar isi sebuah cantuman. Direktori merupakan ruas tidak tetap yang panjangnya tergantung pada jumlah seluruh ruas tidak tetap pada cantuman.
c.       Ruas-ruas:
Berisi data bibliografis yang dikatalog. Setiap ruas akan ditandai dengan nomor tengara. Ada dua jenis ruas data yaitu ruas kendali dan ruas data tidak tetap. Ruas kendali, merupakan ruas panjang tetap yang terdiri dari data tentang tanggal pengisian, negara penerbitan, tahun penerbitan, bahasa dll. Ruas data tidak tetap merupakan data bibliografis yang diperlukan untuk mengatalog suatu karya. Ruas data tidak tetap ditandai dengan tiga digit nomor tengara (010-999). Adapun struktur  dari ruas data tidak tetap yang sering digunakan sebagai berikut:

Ruas nomor dan kode (010-040)
015—Nomor bibliografi nasional
020—Nomor untuk ISBN
022—Nomor untuk serial ISSN
040—Sumber pengatalogan
041—Kode bahasa
043—Kode wilayah

Ruas Notasi klasifikasi dan/atau nomor panggil (082 dan 084)
082—Nomor DDC (Dewey Decimal Classification)
084—Nomor klasifikasi lainnya. Biasanya diisi dengan nomor panggil buku

Ruas entri utama  (1XX)
100—Entri utama—Nama orang
110— Entri utama—Nama Badan korporasi
111— Entri utama—Nama pertemuan
130— Entri utama—Judul seragam

Ruas judul dan yang berhubungan dengan judul (20X-24X)
240—Judul seragam
245—Pernyataan judul, pernyataan bahan umum, anak judul, judul pararel, pernyataan
tanggung jawab
246—Bentuk variasi judul/judul lain

Ruas edisi, impresium, dsb. (25X-28X)
250—Pernyataan edisi
255—Data matematik bahan kartografi
256—Karakteristik berkas komputer
260—Publikasi, distribusi, dsb. (tempat, penerbit, dan tahun)

Ruas deksripsi fisik (3XX)
300—Deskripsi fisik
306—Waktu putar (rekaman suara, film, rekaman video)
310—Frekwensi publikasi muktahir
362— Tanggal publikasi dan/atau rancangan urutan

Ruas pernyataan seri (4XX)
440—Pernyataan seri/entri tambahan judul
490—Pernyataan seri (tanpa entri tambahan)

Ruas catatan (5XX)
500—Catatan umum
502—Catatan disertasi
504—Catatan bibliografi
505—Catatan isi
508—Catatan peran serta
520—Catatan ringkasan
521—Catatan kelompok pembaca
538—Catatan rician sistem

Ruas akses subjek (6XX)
600—Entri tambahan subjek—Nama orang
610— Entri tambahan subjek —Nama Badan korporasi
611— Entri tambahan subjek —Nama pertemuan
630— Entri tambahan subjek —Judul seragam
650—Entri tambahan subjek —Topik
651— Entri tambahan subjek —Wilayah

Ruas entri tambahan (7XX)
700—Entri tambahan—Nama orang
710— Entri tambahan —Nama Badan korporasi
711— Entri tambahan —Nama pertemuan
740— Entri tambahan —Judul analitik atau judul lain

Ruas entri tambahan seri (80X-830)
800—Entri tambahan seri—Nama orang
810— Entri tambahan seri—Nama Badan korporasi
811— Entri tambahan seri —Nama pertemuan
830— Entri tambahan seri—Judul seragam

Ruas kepemilikan, lokasi, dsb. (8XX)
850—Badan yang memiliki
852— Lokasi dan akses elektronik

Daftar Pustaka:
Admin. 2012. MARC, (Online). (http://digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/19/marc/, diakses 17 Februari 2017).
 Jonner, Hasugian. 2003. Katalog Perpustakaan. (Online) (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1777/1/perpus-jonner4.pdf), diakses 17 Februari 2017).
 Suharyanto. 2014. Pengelolaan E-Resources dengan AACR2 dan MARC 21. Jurnal Visi Pustaka Vol.16 No. 3 (http://www.perpusnas.go.id/magazine/pengeloaan-e-resources-dengan-aacr2-dan-marc-21-2/, diakses 17 Februari 2017).
 Suharyanto. 2012. Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI, (Online). (http://pusbangkol.perpusnas.go.id/files/Indonesian%20Machine%20Readable%20Cataloging%20(IndoMARC)%20%20sejarah,%20perkembangan%20dan%20penerapannya%20di%20Perpustakaan%20Nasional%20RI.pdf, diakses 17 Februari 2017).

Komentar

  1. Pertanyaan yang selanjutnya, siapakah orang yang ada di balik INDOMARC ini. Hal ini penting agar kita selalu bias menghargai orang-orang yang ikut membangun kepustakawanan Indonesia.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpustakaan Digital

Perpustakaan Digital