Manajemen Desain Perpustakaan

 Layanan M-Library

              Hadirnya teknologi mobile memungkinkan terobosan baru dalam melayani kebutuhan pemustaka. Perubahan perilaku pemustaka dalam akses informasi memungkinkan bahwa mereka tidak harus datang ke ruang perpustakaan, tetapi bisa melalui: telephone/fax, text/SMS, IM chat, delivery services, maupun content information.
Perangkat gadget yang namanya seperti: BB, IPhone, dan android sudah menjadi kebutuhan pemustaka di era sekarang. Walaupun ada juga yang hanya sebagai gaya hidup (life style) agar tidak ketinggalan jaman ataupun motivasi lainnya agar diterima di lingkungannya.
            Dengan demikian, aspek trend perilaku pemustaka yang berubah mengakibatkan suatu keharusan digunakannya mobile untuk mendukung layanan perpustakaan. Evolusi informasi juga nampak pada perubahan yang terjadi pada cara pemustaka mengkonsumsi informasi yang ternyata lebih menekankan adanya interaksi, baik itu manusia dengan manusia, manusia dengan komputer, maupun komputer dengan komputer.
            Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di era informasi digital menuju m-library adalah:
1. Pemustaka (users).
    Generasi pemustaka sekarang muncul secara online dan bisa beradaptasi ke teknologi dengan
    sangat cepat. Sampai-sampai muncul istilah virtual generation yang menjadi sangat kental di
    kalangan anak-anak muda. Pergeseran generasi pemustaka yang menjadi digital experts sangat
    familiar dengan yang namanya social networking dan games.
2. Teknologi informasi komunikasi (information communication technology).
    Era mobile menggiring pemustaka seolah-olah menganggap mobile seperti alat vital. Bisa  
    dibayangkan sewaktu bepergian lalu HP ketinggalan, apa yang terjadi? Karena pentingnya
    untuk komunikasi maka sampai terkadang dibela-belain harus putar balik untuk
    mengambilnya bukan?. Inilah indikasi kalau TIK sudah merambah masuk dalam kehidupan
    kita dan interaksi yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan (second nature). Teknologi pasti
    berdampak negatif dan positif, tergantung bagaimana menyikapi dan tujuan menggunakannya
    untuk apa.
3. Koleksi dan layanan perpustakaan (library services and collection).
    Suatu perpustakaan perlu berjejaring melakukan kolaborasi dengan perpustakaan lainnya
    dalam pemanfaatan koleksi digital. Bentuk kemasan sumber informasi yang digital dan online
    sudah seharusnya diprioritaskan oleh perpustakaan. Jadi walaupun secara fisik statistik
    kunjungan pemustaka turun namun diharapkan layanan secara virtual mengalami kenaikan
    yang signifikan.
4. Pustakawan, profesionalisme dan pendidikan (librarians and their education and
   professionalism).
   Menjadi pustakawan yang kompeten, mempunyai daya inovasi, kreatif, dan berdedikasi yang
   tinggi untuk maju menjadi tuntutan di era saat ini.

Teknologi Aplikasi M-Library
            Perpustakaan dapat meningkatkan kualitas layanan dengan menerapkan teknologi mobile library. Banyak sekali teknologi aplikasi mobile yang bisa digunakan dan memungkinkan untuk diaplikasikan dan dikembangkan di perpustakaan. Secara sederhana beberapa contoh layanan teknis perpustakaan yang bisa dikembangkan melalui mobile, misalnya:
·         Tagihan keterlambatan pengembalian buku melalui SMS-alert dari perpustakaan
·         Laporan transaksi sirkulasi secara kronologis/historis ke pemustaka
·         Usulan buku baru sesuai kebutuhan pemustaka
·         Tanya awab antara pemustaka dan pustakawan akses langsung ke perpustakaan melalui koneksi http/website
·         Jasa rujukan dari petugas referensi melalui SMS ataupun chatting
·         Akses ke katalog melalui mobile katalog terpasang/OPAC baik hanya deskripsi bibliografis atau sampai dengan indeks dan abstrak
·         Informasi umum tentang perpustakaan (library tour guide), misalnya profil perpustakaan yang mengenalkan tentang produk, jasa, layanan perpustakaan yang dapat diakses dari perangkat mobile
·         Literasi informasi melalui podcasts dan video digital
·         Akses ke tool untuk citation
·         Ebook Lending Services, seperti yang sudah dilakukan di Amazon
·         Mobile digital repository/Database
·         SMS notifikasi melalui pengiriman SMS ke HP pemustaka terkait jasa layanan, informasi pemesanan buku telah tiba, informasi koleksi baru, perpanjangan koleksi, dan lain sebagainya.

Aplikasi QR Code
            Terobosan QR code ditujukan untuk pengguna telepon selular, sehingga digunakan pada ponsel yang telah memiliki aplikasi QR code dan memiliki koneksi internet atau WiFi untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via QR code tersebut.
QR code merupakan bentuk evolusi dari kode batang (1 dimensi menjadi 2 dimensi) sehingga lebih banyak menyimpan informasi dan dapat merespon lebih cepat daripada kode batang.
Beberapa manfaat QR code untuk perpustakaan, antara lain:
·         Promosi membaca.
Perpustakaan menyediakan situs mengenai ulasan tentang sebuah buku, kemudian pemustaka bisa menambahkan komentar atau merekomendasikan buku-buku yang dibutuhkan mereka.
·         Mengunduh dokumen.
Perpustakaan bisa menambahkan QR code pada peta/denah mengenai lokasi dan penempatan rak buku.
·         Menambah QR code di katalog.
Caranya QR code ditanamkan pada katalog manual agar pemustaka dapat mengetahui informasi mengenai koleksi tersebut.
·         Menghubungkan pemustaka ke versi mobile dari situs web perpustakaan.
Dengan demikian pemustaka tidak perlu mengetikkan alamat URL situs dan menelusuri setiap menunya.
·         Promosi bahan digital.
Pemustaka bisa mendapatkan review mengenai buku, sehingga pemustaka bisa memutuskan buku mana yang menjadi prioritas untuk dipinjam.
·         Promosi kegiatan perpustakaan.
Caranya QR code ditanamkan pada poster, brosur, atau kalender agar pemustaka tahu lebih dalam mengenai kegiatan tersebut.
·         Memberikan informasi lainnya kepada pemustaka.
QR code ditanamkan pada rak-rak buku untuk menjelaskan mengenai subjek pada deretan rak tersebut atau diletakkan di meja pustakawan yang berisikan informasi/tutorial penelusuran informasi/koleksi di sebuah perpustakaan.

            Teknologi mobile tidak bisa dihentikan, sehingga perpustakaan harus bisa memanfaatkannya. Untuk menerapkan mobile di perpustakaan, maka pustakawan harus memahami dari awal, lalu membuat perencanaan yang matang, dan akhirnya harus mampu mengevaluasi. Melalui m-library diupayakan agar perpustakaan dapat memberikan layanan lebih baik. QR code bisa diadopsi untuk mempercepat layanan perpustakaan. Implementasi data center dan cloud computing bisa dipertimbangkan untuk perpustakaan masa depan. Sekalipun aplikasi mobile di perpustakaan ada banyak, namun cara termudah akses secara mobile bisa diawali dengan model SMS notification, dan email service kepada pemustaka.

Daftar Pustaka
Fatmawati, Endang. 2012. Trend Terkait M-Library Untuk Perpustakaan Masa Depan.  Visi Pustaka, (Online), Vol. 14, No.3, (http://duniaperpustakaan.com/trend-terkait-m-library-untuk-perpustakaan-masa-depan/, diakses 9 April 2017).
Putra, Riyan Reza. 2015. Layanan Perpustakaan berbasis M-Library, (Online). (https://www.academia.edu/19922896/layanan_perpustakaan_berbasis_M-libraries, diakses 8 April 2017).
Retno. 2010. Paradigma Baru Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Pada Pengguna, (Online). (http://kenretno.blogspot.co.id/2010/02/paradigma-baru-perpustakaan-dalam.html, diakses 8 April 2017).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpustakaan Digital

Perpustakaan Digital

Perpustakaan Digital